Berita Perpustakaan

Tokoh: DR. NUGROHO DEWAYANTO, ST., M.Eng

NAMA LENGKAP                              : DR. Nugroho Dewayanto, ST., M.Eng

TEMPAT TANGGAL LAHIR             : Bantul, 30 April 1972

PENDIDIKAN :

SMA Argomulyo lulus 1990

S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

S2 (Master of Engineering) Chemical Engineering, Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering, Universiti Malaysia Pahang

S3 (Doctor of Philosophy) Industrial Chemistry, Faculty of Industrial Science and Technology, Universiti Malaysia Pahang

ALAMAT                                              : Cawan RT 22 Argodadi Sedayu Bantul DI Yogyakarta

PROFESI                                               :

Wakil Direktur Pusat Unggulan Iptek Microalgae Biorefinery,   Dosen pada program Magister Teknik Sistem, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

PENGALAMAN SEMASA MENJADI SISWA DI SMA ARGOMULYO (SMA SEDAYU)

Saya masuk ke SMA Sedayu (waktu itu bernama SMA Argomulyo) pada tahun 1987. Mengapa memilih SMA Argomulyo? Alasannya sederhana, karena SMA itu adalah SMA Negeri yang paling dekat dengan rumah saya. Kebetulan seluruh kakak-kakak saya juga menempuh SMAnya di SMA yang sama, sehingga diharapkan akan membantu adaptasi dan proses belajar saya di sana.

Di masa SMA ini, saya banyak mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Tentang bagaimana seorang pelajar dari SMA tak dikenal, mampu mengalahkan pelajar-pelajar dari SMA Unggulan di Yogyakarta dan Jawa Tengah (termasuk SMA 1 dan SMA 3 Yogyakarta), dalam ajang Lomba Matematika se Jateng DIY yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM. Atau ketika secara mengejutkan, sebagai siswa yang ngaji saja tidak pener, tiba-tiba diikutsertakan sebagai anggota tim dalam Cerdas Cermat Agama Islam, dan berhak mewakili Kabupaten Bantul untuk menjadi terbaik ketiga di tingkat Propinsi. Saya tidak perlu belajar tentang fikih, sirah, tajwid dan lain-lain. Cukup jadi kalkulator untuk menghitung pembagian warisan, zakat dan muamalah lainnya.

Meski secara akademis saya cukup menonjol. Namun saya bukanlah siswa yang “lurus-lurus” saja selama belajar. Kenakalan khas anak SMA seperti membolos upacara, tidak memakai seragam dengan benar, rambut gondrong, atau mengusili guru, acap saya lakukan bersama dengan teman-teman lain. Hanya satu hal yang saya tidak pernah punya nyali untuk ikut. Tawuran. Saya menjadi yang terdepan untuk berlari meninggalkan lokasi, sekira terjadi tanda-tanda tawuran. Beruntung, semua kenakalan itu masih dalam batas wajar, dan tidak pernah menyeret saya ke bilik BP.
Saya termasuk dekat dan akrab dengan guru-guru saya di SMA Sedayu. Hingga saat ini masih sangat melekat dalam benak saya, sosok-sosok seperti Pak Syardan, Pak Sumpeno, Pak Sunarto, Pak Ngadimin, Pak Mujiharjo, Bu Emawati, Pak Mustika, Bu Supriyati, Pak Sukamto, Pak Mustafa, Pak Raharjo, Pak Widjongko dan masih banyak lagi. Semua memberikan andil yang nyata dalam pembentukan karakter, serta pembekalan ilmu dasar yang sangat saya rasakan manfaatnya di kemudian hari.

Saran saya bagi SMA Sedayu secara umum adalah pengembangan karakter siswa serta potensi siswa, baik untuk prestasi akademik, maupun soft skill lainnya. Dunia dan tantangan sekarang tidaklah sama dengan dunia dan tantangan saya waktu dulu, seperti juga bapak ibu guru yang sekarang mengasuh di SMA. Kemajuan teknologi komunikasi adalah pedang bermata dua, yang harus disikapi dengan bijak oleh ibu bapak guru, sehingga anak-anak didik lebih mampu beradaptasi dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Dalam situasi sulit seperti ini, kreativitas ibu bapak guru dalam menyampaikan materi ajar dan juga mengefektifkan pola komunikasi menjadi kunci dalam keberhasilan proses pembelajaran para siswa.

MOTIVASI UNTUK PESERTA DIDIK DI SMA 1 SEDAYU

Konsisten, percaya diri, berusaha dengan sungguh-sungguh dan berserah diri kepadaNya. Saat ini tidak ada lagi istilah sekolah unggulan lagi. Jadi jangan pernah berkecil hati. Kita bisa bersaing dengan para pelajar dari SMA-SMA di kota. Lihatlah bahwa pendahulu-pendahulu kalian telah banyak yang sukses dengan segala keterbatasannya. Jadi, semuanya terpulang kembali kepada diri kita masing-masing, apakah kita mau sukses atau tidak.

TESTIMONI  TENTANG KEBERADAAN PERPUSTAKAAN SMA ARGOMULYO (SMAN 1 SEDAYU)

Perpustakaan, dan kegiatan membaca adalah satu hal yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidup saya. Perpustakaan adalah intisari ilmu. Dulu sewaktu saya SMA, perpustakaan hanya identik dengan buku, namun untuk saat ini, perpustakaan seharusnya bisa bertransformasi sebagai gerbang dunia. Sebagai rujukan tunggal untuk mendapatkan segala macam informasi tentang ilmu pengetahuan dan segala hal yang terjadi di dunia ini. Maka seharusnya perpustakaan saat ini tidak terbatas pada jumlah koleksi buku dan bahan bacaan, tetapi juga pada keleluasaan akses terhadap internet, serta penyediaan bahan-bahan digital dan multimedia. Perpustakaan saat ini juga dituntut untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada khalayak dengan cara yang paling efektif. Maka kanal-kanal media sosial maupun layanan berbagi video, podcast dan media mutakhir lainnya perlu menjadi salah satu fasilitas yang wajib ada bagi perpustakaan modern.

Melihat perkembangan perpustakaan SMA Sedayu sekarang, dengan adanya kanal berbagi video dan lain-lain, menurut saya sudah berada di jalur yang tepat, untuk mengawal anak-anak kita mencari bekal bagi masa depannya.

KONTRIBUSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MAMPU MENGHANTARKAN MENJADI ORANG SUKSES SAAT INI.

Jelas sangat besar kontribusi perpustakaan pada perkembangan kegiatan belajar saya. Saya mungkin termasuk siswa yang paling rajin mengunjungi perpustakaan sekolah pada waktu itu. Salah satu koleksi favorit saya pada waktu itu adalah majalah berbahasa Inggris, Reader’s Digest. Selain tujuan utama saya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris yang saat itu masih minim, banyak artikel yang bermanfaat dan menginspirasi dari majalah tersebut. Selain tentunya buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran. Dan buku-buku fiksi untuk relaksasi sekaligus melatih daya fantasi dan imajinasi.

PERAN ORANG TUA DAN SEKOLAH SERTA MASYARAKAT YANG MENDUKUNG KESUKSESAN

Saya beruntung terlahir dari keluarga guru, sehingga kepedulian lingkungan terdekat saya dengan pendidikan sangat tinggi. Semenjak SD, saya sudah dididik keras terutama dalam menguasai kemampuan dasar matematika, dan juga tentang kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dengan baik dan benar (dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa). Role model saya adalah orang tua saya, dan juga guru-guru di sekolah saya.
Ketika orang tua sudah meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam pengetahuan akademik, serta akhlak dan budi pekerti, maka keputusan selanjutnya sepenuhnya diserahkan kepada diri saya. Mau belajar atau tidak, hingga mau memilih jurusan apa di SMA, maupun ketika memilih program studi sewaktu kuliah, semuanya sudah menjadi hak dan kewajiban saya untuk memilih dengan penuh tanggung jawab.

Peran guru, khususnya sewaktu SMA, sangat mewarnai perjalanan hidup saya. Tidak ada satu pun guru yang tidak memberikan kontribusi dalam pencapaian saya. Mulai dari guru agama yang menuntut akhlak dan perilaku kami, juga guru-guru sains yang meletakkan dasar-dasar pemahaman ilmu. Dan tentunya guru-guru humaniora yang membantu kami cara berkomunikasi dan membina hubungan interpersonal dengan orang lain, serta memberikan pengetahuan serta sudut pandang yang lain terhadap khazanah ilmu itu sendiri.

Hubungan saya dengan para guru pun bisa dibilang dekat. Mereka tidak segan membimbing saya terutama pada kegiatan-kegiatan intra maupun ekstra kurikuler, serta ketika saya mempersiapkan diri mengikuti lomba. Reward juga diberikan untuk menambah motivasi saya pada saat itu.

Lingkungan tempat tinggal saya banyak memberikan kesempatan bagi saya untuk mengasah kemampuan berkomunikasi serta membentuk soft skill dan life skill saya. Jalan hidup saya banyak terbantu oleh network yang tercipta akibat pergaulan saya di masyarakat, baik melalui jalur keagamaan, olahrga dan kepemudaan, serta kegiatan sosial kemasyarakatan yang lain.

Setelah meraih sarjana teknik di bidang Teknik Kimia, saya bekerja di perusahaan multinasional di Jawa Timur selama 2 tahun, kemudian kembali ke Yogyakarta untuk merintis bisnis mandiri di bidang kerajinan dan sebagai konsultan teknologi. Di masa itu, saya ikut bergabung dengan keluarga alumni Teknik Kimia UGM untuk mendirikan dan mengelola perusahaan konsultan industri. Setelah itu saya berkesempatan untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di Malaysia atas beasiswa dari kementrian pendidikan tinggi negeri tersebut. Saya bertugas mengajar di Universiti Kuala Lumpur dalam kurun waktu 2015 – 2018 hingga akhirnya kembali ke tanah air. Saya saat ini bergabung dengan tim peneliti di Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, dengan penugasan sebagai Wakil Direktur Pusat Unggulan Iptek Microalgae Biorefinery, dan sebagai staf dosen pada program Magister Teknik Sistem, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

KEGIATAN DALAM BIDANG ORGANISASI (OSIS PADA SAAT SMA DAN ORGANISASI YANG LAIN)

Saya termasuk orang yang sangat aktif berorganisasi. Semanjak SMA saya sudah menjadi pengurus OSIS dan kerohanian Islam. Saya juga aktif di kepramukaan, dan menjadi salah satu anggota penegak bantara. Di kampus, kepengurusan keluarga mahasiswa dan senat mahasiswa serta berbagai kepanitian kegiatan kampus menjadi kesibukan di sela-sela kuliah, dan berlanjut sewaktu menempuh S2 dan S3 di Malaysia sebagai Ketua PPI cabang universitas, serta menjadi wakil presiden persatuan mahasiswa pasca sarjana universitas.

Selain itu saya aktif juga di organisasi kepemudaan, keagamaan dan olahraga. Aktivitas organisasi sangat membantu dalam perjalan saya selanjutnya, terutama terasahnya skill komunikasi dan hubungan interpersonal.

Site Statistics
  • Today's visitors: 2
  • Today's page views: : 2
  • Total visitors : 1,021
  • Total page views: 1,469