Berita Perpustakaan

SAWO KECIK (MANILKARA KAUKI(L.) DUBARD)

Flora identitas Kabupaten Bantul adalah Sawo Kecik (Manilkara kauki(L.) Dubard) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 567/B/Kep/BT/1998.

Klasifikasi

Kedudukan Sawo Kecik dalam tingkat takson adalah sebagai berikut:

Kingdom      : Plantae

Divisi            : Spermatophyta

Kelas            : Magnoliopsida

Ordo             : Ebenales

Famili           : Sapotaceae

Genus           : Manilkara

Spesies         : Manilkara kauki (L.) Dubard

Sawo Kecik (Manilkara kauki) berukuran sedang dengan tinggi mencapai 25 m dengan diameter dapatmencapai 100 cm. Daun-daunnya mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan bawah daun berwarna keputihan dan halus dengan tangkai daun tidak menebal, panjang tangkai daun 7 mm. Kuncup bunga berbentuk bulat telur. Buah berbentuk bulat telur atau bulat telur sungsang berukuran kecil dengan panjang berkisar 3.7 cm dan mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikelupas.

Sawo Kecik berakar tunggang yang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang banyakdan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan menghasilkan daerah perakaran yang amat luas, sehingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

Batangberkayu, berbentuk bulat, permukaannya terdapat alur-alur yang jelas memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Percabangan tergolong percabangan simpodial(batang pokok yang sukar ditentukan) dengan cabang bersirung pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun  biasanya merupakan pendukung bunga dan buah.

Daun termasuk daun tidak lengkap yang hanya memiliki tangkai dan helaian saja, tersusun menyirip gasal. Tangkai daun memiliki bentuk dan ukuran yang pipih dan tepinya melebar dan juga pada pangkal dan ujung tangkai daunnya menebal.  Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dauntumpul, pangkal daun meruncing, tulang daun menyirip.

Bunga termasuk bunga majemuk bentuk tandan muncul di ketiak daun, berkelamin dua. Daun kelopak bulat,memiliki enam benang sari,  putik menjulang ke luar, mahkota berbentuk tabung.Buah berbentuk bulat telur atau bulat telur terbalik,mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikelupas,bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa agak sepat. Buah sawo kecik merupakan tipe buah buni, tunggal, dan berdaging

Persebaran

Sawo Kecik tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta

Status Perlindungan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 spesies ini belum dilindungi, juga tidak termasuk di dalam IUCN Red List.

Manfaat dan Nilai-nilai Penting

Di Indonesia, Sawo Kecik (Manilkara kauki) sudah mulai langka karena mulai jarang yang membudidayakan. Di DIY, Sawo Kecikbiasa disebut Sawo Jawa yang dijadikan tanaman pertanda bahwa orang yang menanamnya adalah abdi dalem kraton. Sawo Kecik berasal dari kata sarwo becik yang berarti serta baik. Pada umumnya ditanam di gerbang atau halaman rumah sebagai simbol bahwa siapapun yang memasuki atau keluar dari rumah tersebut harus serba baik, baik niat ataupun perbuatannya. Pohonnya sebagai peneduh dan tanaman hias; kayu sawo kecik dapat dimanfaatkan sebagai bahan warangka keris, bahan bangunan, perkakas atau perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan dan juga untuk benda-benda seni seperti patung, ukir-ukiran dan lain-lain; buahnya dapat dikonsumsi secara langsung.

Sumber: Profil Kehati DIY Tahun 2016

Site Statistics
  • Today's visitors: 8
  • Today's page views: : 12
  • Total visitors : 2,413
  • Total page views: 3,436