Tentang: TENGGOK atau SENIK

Tenggok atau biasa juga disebut senik adalah alat dapur tradisional ini terbuat dari anyaman bambu. Bentuknya menyerupai tabung. Bagian bawah berbentuk segi empat dan bagian atasnya berbentuk lingkaran yang lebih besar. Bagian atas tenggok dilapisi bilahan bambu sebagai penguat. Bagian bawah bersisi antara 20-25 cm, sementara bagian tengah dan atas berdiameter antara 25-35 cm. Tinggi tenggok sekitar 30 cm.
Yang membedakan antara tenggok dan senik adalah masalah ukuran atau volume atau daya tampungnya. Tenggok berukuran kecil, senik berukuran besar. Sebagian masyarakat perdesaan (di Jawa) tidak membedakan antara istilah tenggok dan senik. Tenggok kadang disebut senik, demikian sebaliknya. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai tempat untuk menyimpan bahan makanan yang masih mentah, seperti beras, kacang tanah, kedelai, dan sebagainya.
Tentu selain fungsi utama tersebut, tenggok juga mempunyai fungsi lain, seperti untuk memeram buah agar cepat masak, misalnya buah pisang, buah sawo, srikaya, mangga, dan buah-buahan lokal lainnya. Tidak jarang pula, wadah ini sering juga dibawa oleh para wanita rumah tangga ke pasar sebagai tempat barang belanjaan, seperti sayuran, bumbu dapur, dan lainnya.
Fungsi lain, tenggok biasanya untuk menjajakan jajanan makanan rebusan, seperti kacang tanah, ketela, jagung, atau jajanan lainnya seperti pecel gendong, ketan, dan lain-lain. Tidak hanya sebatas itu, tenggok sering juga dipakai sebagai alat pertanian bagi para petani wanita.
Sering alat ini dipakai untuk wadah gabah yang baru dipanen yang masih basah dan harus dijemur, maupun untuk mengumpulkan gabah yang sudah kering. Tenggok juga kerap dipakai oleh wanita-wanita cantik untuk jualan jamu gendong berkeliling kampung… Begitulah cerita tentang tenggok.
Sumber: https://seputargk.id/tenggok-tomblok-dan-keranjang/