Berita Perpustakaan

Nagasari (Mesua ferrea l), Kayu Langka dan Sakral

Sahabat , hal apa yang langsung terbesit dalam benak kita ketika  mendengar kata Nagasari ? Tentu saja kedua gabungan kata ini akan mengarahkan pikiran kita ke makanan tradisional khas masyarakat Jawa yang terbuat dari tepung, santan, dan gula yang diisi dengan pisang. kata nagasari akan identik dengan sebuah  koleksi tanaman.

Menurut klasifikasinya, nagasari atau Mesua ferrea L.  termasuk kedalam suku Calophyllaceae dengan ciri-ciri, tinggi pohonnya dapat mencapai 30 meter dengan diameter batang 0-70 cm. Kulit dalamnya berwarna coklat kemerahan, berserabut dan mengeluarkan getah berwarna bening. Gubalnya berwarna coklat hingga merah jambu. Memiliki kayu berwarna merah, sangat keras, padat dan tebal sehingga banyak dimanfaatkan untuk membuat furnitur, lantai, balok, hingga bantalan rel kereta.

Nagasari juga dikenal karena memiliki mitos sebagai pohon yang bertuah atau keramat. Masyarakat tradisional khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta mempercayai nagasari sebagai pohon keselamatan, menjaga kewibawaan, perlindungan dari gangguan, maupun anti tenung (Rachma, 2015). Oleh karenanya, kayu nagasari banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat warangka keris, butiran tasbih hingga gagang tombak dan tongkat (Heyne, 1987; Aminudin, 2017).  

Selain dikenal karena mitosnya, menurut Heyne (1987) nagasari juga memiliki potensi sebagai tanaman obat. Minyak yang berasal dari biji nagasari dimanfaatkan sebagian masyarakat sebagai obat penyakit kulit sedangkan daunnya berkhasiat untuk mengobati bisa ular dan kalajengking. Bunganya yang berwarna putih dan beraroma wangi juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran kosmetik, bahan pewarna, dan obat tradisional bagi wanita yang baru melahirkan (Purwaning et al., 2007).

Nagasari tersebar di wilayah India, Sri Lanka, Nepal, Indochina, Peninsular Malaysia, Burma, Thailand, Indonesia, hingga Papua Nugini. (Anonim, 2018; Chahar et al., 2013). Di Kebun Raya Bogor, koleksi tanaman ini dapat ditemukan di Vak XXIV.B.TO.III.108 dan VI.A.13. Salah satu spesimennya didatangkan langsung dari Royal Botanic Gardens Peradeniya, Sri Lanka pada tahun 2018 lalu,  yang ditanam secara simbolis oleh Dubes Sri Lanka untuk  Indonesia dan ASEAN, H.E. Dharshana M. Parera, pada saat memperingati 65 tahun hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Demokrasi Sri Lanka.

Bagi masyarakat Sri Langka. Pohon Nagasari banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat kuno Aryuveda, kayu bangunan pada kuil kuno dan jembatan. Bunganya menjadi salah satu bagian dari sesembahan pada ritual religi dan menghiasi taman nasional dengan keindahan pohon dan bunganya. Pohon ini menjadi tanaman langka di Sri Langka dan dinyatakan sebagai Pohon Nasional Sri Langka pada tahun 1986.   (Ery Supriatna & Kapat Yuriawan /BKHH-LIPI).

Sumber:

Aminudin, M. 2017. Pohon Nagasari di Makam Ki Ageng Gribig Ini Dikenal Berkhasiat. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d3734372/pohon-nagasari-di-makam-ki-agenggribig-ini-dikenal-berkhasiat

Anonim, 2018. Mesua ferrea L. Retrieved from https://florafaunaweb.nparks.gov.sg/SpecialPages/plant-detail.aspx?id=3023.

Center for plant Conservation Botanic Gardes. 2019. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Bogor Botanic Gardens

Chahar, M., J., Kumar, S.D.S., Geetha L., Lokesh T. and Manohara K. P. 2013. Mesua ferrea L.: A review of the medical evidence for its phytochemistry and pharmacological actions. African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 7(6), pp. 211-219

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta. Cetakan ke-1. 1987

Krbogor.lipi.go.id.Tandai Hubungan Diplomatik, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, H.E. Dharshana M. Perera Tanam Pohon “Na” di Kebun Raya Bogor) http://krbogor.lipi.go.id/id/Tandai-Hubungan-Diplomatik–Duta-Besar-Sri-Lanka-untuk-Indonesia-dan-ASEAN-HE-Dharshana-M-Perera-Tanam-Pohon-Na-di-Kebun-Raya-Bogor

http://krbogor.lipi.go.id/id/Nagasari-Mesua-ferrea-L-Kayu-Langka-Nan-Sakral

Rachma, N., A. 2015. Dewadaru atau Nagasari.

https://www.biodiversitywarriors.org/isikatalog.php?idk=3800&judul=Dewadaru-atauNagasari.

Yuliah, Lukman Hakim, Yayan Hadiyan Center For Forest Biotechnology and Tree Improvement, Proceeding Biology Education Conference Volume 15, Nomor 1 Halaman 808-812 )

Site Statistics
  • Today's visitors: 4
  • Today's page views: : 10
  • Total visitors : 1,751
  • Total page views: 2,489